Noda di kemenangan indonesia

Tim nasional Indonesia membayar tunai kekecewaan publik dari kekalahan saat melawan Uruguay, dengan kemenangan 3-0 atas tim Maladewa. Sayangnya, kemenangan tersebut dicederai dengan ulah suporter yang masih terbawa rivalitas antarklub di Djarum Liga Super Indonesia.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Selasa 12-10-2010. Indonesia menurunkan pemain-pemain utama, seperti Boaz Solossa, Oktovianus Maniani, Bambang Pamungkas, Firman Utina, dan Markus Haris Maulana. Boaz sempat disebut pelatih Indonesia, Alfred Riedl, takkan bermain karena cedera. Ternyata, striker Persipura Jayapura itu tampil dan beberapa kali mengancam pertahanan Maladewa.


Sayangnya, kemenangan tersebut dinodai ulah penonton yang mencemooh Bambang Pamungkas. Setiap melakukan kesalahan, Bambang langsung diteriaki agar diganti. Bambang saat ini membela klub Persija Jakarta yang dikenal memiliki sejarah rivalitas dengan klub asal Bandung, Persib.
Riedl mengaku heran dengan sikap penonton yang belum bisa memisahkan rivalitas tim dengan membela negara dalam pertandingan internasional. Dia membela Bambang sebagai pemain yang mengoper bola sehingga bisa dimanfaatkan Boaz untuk mencetak gol tunggal pada pertandingan melawan Uruguay.
Bambang sendiri mengaku tidak ambil pusing dengan perlakuan penonton. Dia sendiri sudah menduga bakal dicemooh penonton yang kebanyakan merupakan pendukung Persib tersebut.
Gol pertama Indonesia ditorehkan Oktovianus pada menit ke-30 dengan tendangan dari sisi kiri gawang Maladewa. Kiper Maladewa, Mohamed Imran, gagal menghalau bola karena salah mengantisipasi. Rupanya Imran salah perhitungan karena bola kemudian memantul ke dalam gawang dan lahirlah gol perdana tim ”Merah Putih”.
Keputusan Riedl mengganti Bambang Pamungkas dengan Yongki Aribowo pada menit ke-67 terbukti manjur. Hanya berselang tujuh menit setelah masuk lapangan, Yongky yang membela Arema Indonesia menambah jumlah gol. Ia memanfaatkan umpan Firman Utina dari sektor kanan gawang Maladewa yang gagal dimanfaatkan pemain timnas lainnya.
Sementara gol ketiga Indonesia pada menit terakhir pertandingan adalah buah dari umpan Yongki kepada Tony Sucipto.
Pelatih Maladewa Ahmed Mauroof menerima kekalahan tersebut sebagai bahan untuk pembelajaran bagi timnya. Laga dengan Indonesia merupakan kesempatan bagi Maladewa mencicipi kekuatan tim selain India, yang sudah biasa dihadapi.
Riedl mengeluhkan kondisi Stadion Siliwangi, yang tanahnya keras dan tidak rata sebagai penyebab timnya tidak bisa mencetak gol lebih banyak. ”Lebih cocok untuk menanam kentang,” ujarnya mengomentari kondisi Stadion Siliwangi.
Indonesia masih merencanakan menggelar pertandingan persahabatan pada masa mendatang. Beberapa negara yang disebut bakal ditantang adalah Hongkong atau Paraguay. (kompas)

0 komentar:

Post a Comment

Tambahkan komentar Bray , kritik dan masukkan dari bray akan saya pahami

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes