Sebuah Perjalanan Pulang


Hari ini, 7 Januari 2020 –dimana bersamaan dengan ulang tahun kakak perempuanku– aku akhirnya kembali pulang.
Kepulangan ini cukup menyedihkan, karena selama 4,5 tahun di Yogyakarta aku belum bisa menyandang predikat sarjana. Iya, aku belum lulus.
Aku bekerja, berorganisasi, dan belajar. Idealismeku untuk hidup mandiri dengan pahit harus diakui telah menyulitkanku diperantauan sana. Mental terasa sangat terbebani memikirkan besok makan gimana? Besok agenda apa yang akan dikerjakan di organisasi? Besok pencapaian studiku harus seperti apa? Hal pertama saja sudah sangat membebani pikiranku, yaitu memikirkan bagaimana caranya agar survive hidup sendiri. Kemudian ditambah kegiatan-kegiatan lainnya malah memberikan beban semakin besar, dan mentalku terterkan secara luar biasa.
Aku –yang egois ini– ingin belajar dan ingin berorganisasi. Melatih hard skill dan soft skill secara seimbang. Ditambah aku harus juga mencari penghasilan untuk bisa bertahan hidup. Sebenarnya aku ingin berkata tidak sanggup lagi, namun aku benci kalah.
Iya, aku pernah secara sembrono berkata pada orang tua bahwa aku akan berkuliah apapun yang terjadi. Perlu digaris-bawahi mengenai apapun yang terjadi inilah yang membuat kondisiku seperti ini. Aku berpikir bahwa pilihanku adalah keputusan yang sudah paling benar untuk diambil. Sampai saat ini, aku terlalu malu untuk mengakui kalau perkataaan orang tuaku ada benarnya waktu dulu.
Ayahku, kakak-kakakku, sudah sejak lama mereka semua bertanya kapan aku pulang. Kapan aku kembali untuk berlibur di rumah. Kepulanganku selalu ditunggu setiap semesternya. Namun sudah satu semester lebih beberapa bulan, aku belum juga kembali. Ego ini mengatakan aku hanya akan pulang hanya saat telah berhasil lulus. Perasaan itulah yang membuatku terus berperang membawa egoku meskipun kondisiku sudah sangat kacau.
Aku bertanya ketika akhirnya memutuskan untuk pulang, apakah ini sudah pilihan yang tepat? Tapi sepertinya bebanku sedikit terangkat. Aku akhirnya bisa jujur dan memutuskan untuk menyelesaikan draft skripsiku di kampung halaman. Aku juga tidak tahu apakah keputusan ini sudah tepat atau belum. Tetapi yang jelas aku rasakan saat ini kondisiku terasa membaik.
Purwokerto, 7 Januari 2020

0 komentar:

Post a Comment

Tambahkan komentar Bray , kritik dan masukkan dari bray akan saya pahami

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes